Mungkin bisa denger istilah “LDR” tapi kalo “LDM”? jarang
orang akan menyebutkannya.
Long Distance Married artinya bahasa indonesia nya adalah
pernikahan jarak jauh..beeh. untuk
pacaran jarak jauh saja udah bikin pasangan kita posesif, jadi cemburu ataupun
hal-hal kecil yang bikin ribut, apalagi pernikahan.
Pada dasarnya mungkin sama saja antara pacaran jarak jauh
dengan pernikahan jarak jauh. Yang berbeda adalah saat pacaran nun jauh disana
sedang “menyebalkan” kita masih bisa jalan-jalan dengan orang lain atau pergi
kemanapun kita suka, curhat dengan teman-teman hingga rasa suntuk hilang, semua
bisa dilakukan karena si pacar tidak berada di satu kota dengan kita.
Tapi kalau pernikahan, bagaimanapun marah atau kecewa kita
dengan pasangan kita karena suatu hal, kita tidak boleh pergi dari rumah begitu
saja, karena semua masalah harus diselesaikan. Apalagi semua masalah biasanya
ditimbulkan dari kurangnya komunikasi atau kurangnya pengertian terhadap
pasangan, terlebih lagi masalah dan penyelesaiannya hanya bisa dilakukan lewat
telepon, bbm ataupun alat komunikasi lainnya.
Selain itu, tidak berada dalam 1 rumah, membuat pasangan
suami istri merasa tidak seperti sedang menjalani pernikahan. Hal ini akan
membuat perbedaan dengan rumah tangga orang lain. Kita akan mulai membandingkan
rumah tanggamu dengan rumah tangga orang lain.
Hal lain yang tak kalah pentingnya adalah besarnya biaya
tiket perjalanan agar bisa bertemu. Ini yang kadangkala membuat frustasi.
Salah dalam menghadapi masalah-masalah dalam rumah tangga
bisa menyebabkan perceraian. Kita tidak mau itu terjadi bukan?
Menurutku,ada beberapa cara untuk mengurangi masalah dalam
LDM yaitu
·
Rasa percaya. Percaya apa yang dilakukan oleh
pasangan kita.
·
Kurangi mencurigainya secara berlebihan, karena
itu akan membuatnya terkekang.
·
Usahakan melakukan komunikasi sesering mungkin,
walaupun itu berarti besar biaya pulsa telepon ataupun internet.
·
Menabung. Menabungnya sebisa mungkin walaupun
sedikit, tabungan ini akan berguna untuk tiket perjalanan ataupun biaya pulsa
dan internet.
Tidak bisa disangkal, pernikahan
adalah adanya satu orang kepala rumah tangga dan satu orang istri serta
anak-anak dalam satu rumah.
Dulu pernah mengalami LDM. Memang kuncinya adalah kepercayaan dari masing-masing pihak. Disamping itu, juga tidak mudah tergoda oleh hal-hal lain yang dapat menganggu keutuhan rumah tangga meski dalam situasi LDM. Salam kenal mbak?
BalasHapussaya sekarang juga sedang mengalami LDM mas :)
Hapussalam kenal balik :D
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus