Senin, 27 Agustus 2012

Kenangan Kopdar





Eir

Eir dan Yuken Kolmi Intan

Kopdar Kota Tua

(dari Kiri Ke Kanan) Eir, Petronela Putri, Rezanufa, Danissyamra, Spicy Pizza, Mawarisa84, Yuken Kolmi Intan  dan Suaminya Ina

Kopdar Kota Tua (dari Kiri Ke Kanan) Eir, Rezanufa,Petronela Putri, Spicy Pizza, Yuken Kolmi Intan, Mawarisa84 dan Naussea

Selamat Jalan Sahabatku


Pertama kali bertemu denganmu saat pesta pernikahanku dengan Naussea. Saat itu aku belum tau siapa dirimu, kami pun bertanya-tanya. Tapi walaupun begitu, kau memberikan senyum hangatmu untuk kami semua.  Kamu diajak Intan, yang sekarang menjadi pacarmu. Eir. Itu nama ngerumpimu.
Sifatmu yang pendiam, namun hangat, ditambah dengan mudahnya dirimu melebur dengan kami yang saat itu baru saja kenal denganmu.

Pertemuan kedua membuat aku lebih mengenal dirimu. Tutur katamu yang sopan, santun dan tetap bisa bercanda ria dengan kami, yang nyeleneh ini. Senang rasanya bila teman-teman bisa berbaur J. Tulisanmu juga sudah tidak diragukan lagi, selalu menyenangkan bagi pembaca dan mudah dicerna. Kamu adalah salah satu penulis hebat, Eir.

Semua kenangan itu sekarang tinggallah kenangan. Sedih memang, sedih sekali. Semoga kenangan baik ini bisa membuat kami selalu dekat denganmu.

Semalaman saya tidak berhenti menangis, membayangkan  hati seorang wanita di ujung Indonesia sana. Intan. Sahabatku. Pacarmu, yang saat ini sedang sangat berduka karena mencintaimu. Dengan semua kenangan serta harapan dan mimpi dimasa depan. Tuhan punya rencana lain untukmu sayang, jangan takut. Jangan bersedih. Kami, para sahabatmu akan selalu ada untukmu.

Selamat Jalan, Eir. Kami akan merindukan sosokmu.

Minggu, 12 Agustus 2012

Babak Baru

Babak baru dalam hidupku sudah dimulai. Awalnya aku tidak merasakan hal yang aneh, hanya sedikit cemas karena menstruasi yang biasa kudapatkan secara teratur tidak kunjung datang. Yah, hanya sedikit berpikiran mungkin akan bergeser satu minggu dari jadwal.  Ketika kuperiksakan ke dokter umum, dia bilang mungkin karena aku terlalu lelah, dokter itu menyarankan untuk istirahat. Tetapi teman-temanku bersikekeh menyuruhku untuk tes kehamilan. Tapi itu belum juga kulakukan pada saat itu. Aku akan  menunggu suamiku pulang, pikirku.
Saat suamiku dirumah aku melakukan tes kehamilan, dan hasilnya positif yang ditandai dengan 2 garis memanjang. Alhamdulillah, senang bukan kepalang. Tau apa reaksi suamiku? Dengan wajah ‘lempeng’ atau datar dia mengucapkan syukur. Hehehe dia memang lempeng :p
Ketika aku memeriksakan diri ke bidan terdekat, diketahuilah bahwa janin yang ada didalam rahimku berusia 5 minggu. Alhamdulillah. Aku pun memperoleh predikat baru yaitu Bumil (ibu hamil).
Karena usia kandunganku yang masih muda, banyak sekali pantangan dan arahan yang harus dilakukan (ngelap keringet). Mulai dari banyak makan, minum vitamin, tidak boleh angkat barang yang berat-berat, dan beberapa teman dan sodara menganjurkan untuk tidak berpuasa. Tapi aku bertekad untuk tetap berpuasa. Setelah googling sana sini, tanya teman dan sodara ternyata bila berpuasa saat kandungan masih trimester pertama maka akan membuat bayi memiliki berat badan yang kurang dari normal (http://health.kompas.com/read/2011/08/08/10352957/Plus.Minus.Ibu.Hamil.Berpuasa). Akupun memutuskan untuk tidak berpuasa.

Minggu kelima kehamilanku, aku merasakan nafsu makan yang luar biasa besar, cepat kesemutan, cepat merasa pegal, sakit pinggang dan kram perut (__’). Pengalaman baru untukku. Selain itu, emosi yang tidak stabil dan kangen dengan suami yang sangat besar. (nggak usah disebut kali :D)

Sampai saat ini aku hanya bisa mengucapkan syukur yang tiada henti kepada Allah. Aku telah diberikan suami yang bisa membimbingku Insya Allah dunia dan akhirat, dan sekarang kami diberi rejeki yaitu janin dalam rahimku. “Maka Nikmat Tuhanmu yang Manakah yang Kamu Dustakan…?!"

kritik

dengan kehendak Anda padahal mungkin hasilnya akan sama seperti yang biasa anda kerjakan. Nah, biasanya disaat itulah Anda akan mengkritik orang tersebut. Benar tidak? Kritik yang terbaik adalah sebisa mungkin orang tersebut tidak sampai tersinggung dengan apa yang kita sampaikan. Tidak mudah bukan? Karena menurut kita itu sopan, belum tentu menurut orang tersebut.
Menurut saya, Mengkritik orang juga ada tata etikanya, antara lain:
1. Jangan mengkritik seseorang didepan orang lain. Coba untuk mengkritik kepada orangnya tanpa dilihat atau didepan orang lain/pegawai lain, agar dia tidak tersinggung.
2. Jangan mengkritik bila perbuatannya tidak terlalu merugikan orang lain.
3. Jauhi mengkritik dengan nada mengancam atau dengan cara menjatuhkan orang tersebut. Ungkapkan dengan nada yang lebih santai dan sopan, itu akan membuat orang yang dikritik merasa tidak dihakimi.
4. Yakini sebelumnya apakah benar hal yang akan kita kritik tersebut benar adanya. Jangan asal mengkritik.
5. Lihat kondisi orang yang akan dikritik sebelum mengkritik. Siapa tahu saat itu orang tersebut sedang sakit yang mengakibatkan pekerjaan yang dia lakukan menjadi tidak benar.
6. Berusahalah menjadi pribadi yang menyenangkan agar orang yang dikritik tidak merasa sedang dikritik, melainkan hanya dinasehati.
7. Jangan bicarakan masalah kritikan tentang seseorang kepada orang lain, karena itu akan menjadi Ghibah.
Itu sih menurut saya, bagaimana menurut anda?