Senin, 25 Juli 2011

Firasat Buruk

Firasat buruk menghantuiku seminggu ini, entah apa. Akupun tak tahu. Padahal seminggu ini hari cerah, selalu bahagia..ah...senangnya setiap aku mengingat bahwa kita akan menikah 1 bulan lagi. Iyah, 1 bulan lagi hubungan kita akan menjadi halal.
Siang ini, kau memanggilku. Kulihat kau resah, kulihat matamu sembab. Ada apa ini?
“dear, kamu kenapa?”
“ehmm..bisa kita bicara?”
“ bukannya kita sedang bicara hahahahhaha...iyah iyah..ada apa ada apa?”
Aku berusaha mengusap pipimu lembut, tapi kau menepisnya.
“aku..aku.. membatalkan pernikahan kita”
Terasa seperti petir menyambarku di siang hari yang cerah.
“kenapa?apa salahku?apa kurangku”
“entahlah..tiba-tiba aku menjadi ragu”
Aku terdiam. Kau terdiam.
“aku akan datang bersama keluargaku kerumahmu untuk bicara dengan keluarga besarmu,” ujarmu mantap, tanpa keraguan.
Aku terdiam. Kau meninggalkanku.

4 komentar:

  1. Selanjutnya, April MOP!!!

    *eh bukan ya??* melipir...

    BalasHapus
  2. selanjutnya...

    si cowok udah kayak orang linglung :(

    kasian

    BalasHapus
  3. iya kesian :(
    pernikahan di depan mata
    cinta tlah begitu membuncah
    tapi apa daya, Allah punya rencana

    Sesungguhnya selalu ada untung di balik setiap ketidakberuntungan
    Tidak berjodoh, berarti dia bukanlah yg terbaik

    Tapi, memang sulit kalau kita sendiri yang mengalaminya huhuhu
    Logika seringkali terlindas oleh rasa
    Maka di sinilah peran seorang teman :)

    BalasHapus
  4. setujuuuu ama Lizzy...

    teman itu tempat berbagai rasa, so jangan pernah meninggalkan teman-temanmu :)

    BalasHapus