Sabtu, 20 Maret 2010

“Bulimia nervosa”

Penderita bulimia nervosa makan dalam jumlah sangat berlebihan (menurut riset, rata-rata penderita bulimia nervosa mengonsumsi 3.400 kalori setiap satu seperempat jam, padahal kebutuhan normal hanya 2.000-3000 kalori per hari). Kemudian berusaha keras mengeluarkan kembali apa yang telah dimakannya, dengan cara memuntahkannya kembali atau dengan menggunakan obat pencahar. Di antara kegiatan makan yang berlebihan itu biasanya mereka berolahraga secara berlebihan.

Biasanya penderita tidak langsung ketahuan oleh orang lain bahwa ia menderita penyakit ini, karena berat badannya normal dan tidak terlalu kurus. Karena tidak ketahuan sehingga tidak ditangani dokter, penyakit yang sering berawal ketika seseorang masih berusia remaja ini dapat berlangsung terus sampai ia berusia empat puluhan sebelum ia mencari bantuan.

Banyak penderita bulimia memiliki berat badan yang normal dan kelihatannya tidak ada masalah yang berarti dalam hidupnya. Biasa mereka orang-orang yang kelihatan sehat, sukses di bidangnya, dan cendrerung ferfeksionis.

Namun, di balik itu, mereka memiliki rasa percaya diri yang rendah dan sering mengalami depresi. Mereka juga menunjukkan tingkah laku yang kompulsif, misalnya, mengutil di pasar swalayan, atau mengalami ketergantungan pada alkohol atau lainnya.

Seseorang dikatakan mengalami bulimia nervosa apabila ia mengalami semua tanda berikut ini:

Berulang-ulang makan dalam jumlah sangat banyak (rata-rata dua kali dalam seminggu selama sedikitnya tiga bulan)

Merasa tidak dapat mengontrol dirinya ketika sedang makan.

Secara teratur menggunakan obat-obatan untuk mencegah berat badannya naik, seperti obat perangsang muntah, obat pencahar, berpuasa atau berdiet ketat, atau berolahraga secara berlebihan

Sangat mencemaskan bentuk dan berat badannya.

Makan dalam jumlah berlebihan secara sekaligus dapat merusak keseimbangan mineral tubuh seperti sodium dan potasium. Hal ini menyebabkan rasa lelah, berdebar-debar, detak jantung yang tidak teratur, dan tulang keropos. Muntah berulang-ulang dapat merusak lambung dan saluran esophagus (saluran yang membawa makanan ke lambung) karena memaksa lambung berkontraksi secara tidak wajar. Selain itu, asam lambung yang keluar bersama muntah membuat gusi menyusut dan mengikis email gigi. Dampak yang lain adalah timbulnya ruam di kulit, pecahnya pembuluh darah di muka dan menstruasi yang tidak teratur.

Pengobatan

Dalam kasus bulimia diperlukan penanganan dini, karena penanganan yang terlambat mempersulit pengobatan. Biasanya, keluarga pasien akan diminta bantuan dalam perawatan, seperti terapi dapat berlangsung setahun atau lebih, bisa dilakukan sendiri di rumah bersama keluarga atau untuk kasus yang parah dengan rawat inap di rumah sakit.

Kalau ada teman atau saudara yang kita pikir menderita penyakit ini, segera ajak mereka ke dokter. Tetapi ingat, tekankan bahwa kita memang peduli dan tunjukkan sikap yang tidak menghakimi. Kalau kamu sendiri menderita, ingatlah bahwa kamu tidak sendiri. Bahwa ini adalah masalah kesehatan dan kamu memerlukan bantuan dokter. Sebagai langkah awal, bicaralah pada orang tua, dokter keluarga, atau guru BP. Makin cepat dapat bantuan, makin besar kesempatan untuk sembuh total. (Guntoro Utamadi, PKBI Pusat)

Sumber : Kompas, Jumat, 26 Oktober 2001

penyakit ini telah merenggut nyawa dari salah satu teman anie yang ingin kurus tapi tetep bisa makan banyak.semoga tidak akan ada lagi yang mengidap penyakit ini yah..

2 komentar:

  1. Tuhan telah menciptakan manusia dengan bentuk yang paling sempurna. Semoga kita bisa menjaga rasa syukur, sehingga terhindar dari penyakit ini..amin

    BalasHapus
  2. amiinn..
    semoga kita bisa belajar dari kasus2 yang ada ya^^

    BalasHapus